Oleh Hudi asrori.Indonesia boleh jadi merupakan negara paling besar dan terluas di kawasan ASEAN, namun untuk soal pariwisata, negeri Zamrud Khatulistiwa tetap berada di bawah bayang-bayang raksasa negeri kecil Singapura.
Anggaran promosi pariwisata Indonesia yang pada 2009 dialokasikan sebesar Rp289 miliar hanya hampir sepertiga budget promosi pariwisata di "Kota Singa" yang mencapai 90 juta dolar Singapura (setara Rp714,5 miliar).
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) sendiri telah menyatakan dana tersebut cukup untuk biaya promosi karena telah ditetapkan model baru dalam berpromosi yaitu "less budget high impact".
Padahal berdasarkan standar dari Badan PBB untuk pariwisata (UN WTO) bahwa untuk mendatangkan seorang wisman dibutuhkan dana promosi sebesar 10 dolar AS.
Jika mengacu pada standar UN WTO, 10 dolar per orang maka dibutuhkan 100 juta dolar AS. Sedangkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia pada 2008 diperkirakan mencapai 6,5 juta orang dengan penerimaan devisa sekitar 7,1 miliar dolar AS.
Sekretaris Dirjen Marketing Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Noviendi Makalam, mengatakan, pada 2009 memang terjadi penurunan target kunjungan wisatawan menjadi hanya 6,5 juta.
Sesuai Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Yudhoyono pada 6 Oktober 2008, pemerintah secara resmi telah merevisi target jumlah wisman 2009 yang sebelumnya ditetapkan 8 juta wisman menjadi 6,80 juta wisman (target optimistik).
"Kami mempertimbangkan kondisi termasuk terjadinya krisis finansial global saat ini," katanya.
Untuk keperluan promosi pihaknya sudah menganggarkan dana sebesar 22 juta dolar AS atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang berkisar 17-18 juta dolar AS.
"Untuk tahun ini kami menggunakan gelombang baru marketing yaitu "less budget high impact" dan kami menggunakan pendekatan yang bersifat horisontal," katanya.
Dana promosi sebanyak itu, katanya, juga digunakan untuk mempromosikan VIY (Visit Indonesia Year) 2009 yang mengambil tema MICE dan wisata bahari.
Ia juga menegaskan bahwa promosi wisata Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Singapura atau Malaysia.
"Tidak apple to apple kita dengan mereka. Mereka tidak mempunyai wisatawan domestik sedangkan kita jumlah wisatawan terbagi menjadi banyak termasuk wisman dan wisnusnya," katanya.
Keunikan Singapura
Singapura menjadi ancaman serius bagi pariwisata Indonesia. Negara itu sangat total menggarap sektor pariwisata mereka. Menyadari tidak memiliki sumber daya alam dan potensi migas yang besar, Kota Singa itu mati-matian menggelar kampanye sebagai bentuk promosi besar-besaran wisata mereka.
Negeri itu telah secara resmi mengumumkan kampanye global pada 2009 dengan mengambil tema "2009 Reasons to enjoy Singapore".
Kampanye dilakukan untuk menarik lebih dari 9 juta wisatawan dari seluruh penjuru dunia. "Akan ada serangkaian penawaran untuk mendukung kampanye global `2009 reasons to enjoy Singapura`," kata Area Director Eastern Indonesia, Singapore Tourism Board (STB), Lilian Chee.
Ia mengatakan, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan pada 2009 mencapai 9,5 juta hingga 11,5 juta pengunjung pada 2009. Meskipun jumlah itu menurun dibandingkan target tahun lalu yang dipatok 10,8 juta pengunjung (target tidak tercapai) tetapi STB menyatakan optimistis kisaran pengunjung tidak akan merosot tajam.
"Kota Singa" itu menawarkan banyak hal di antaranya kesenangan hingga larut malam di tengah gemerlap kota metropolitan, wisata belanja bagi pemburu belanja, wisata fashion bagi penggemar mode, dan beragam pertunjukan kelas dunia.
Beberapa pusat perbelanjaan di negara seluas 704.0 km? ini antara lain Orchard Road, Bugis Junction, dan China Town. Sepanjang Orchard Road merupakan episenter perbelanjaan di Singapura. Sisi kiri dan kanan Orchard Road dipenuhi berbagai Mal dan Plaza besar.
Tidak hanya itu, Singapura juga menawarkan kota seindah taman dan yang terpenting memberikan alternatif wisata yang murah dan terjangkau.
Untuk mempermudah akses, Singapura juga menawarkan tiket berwisata gratis ke negara itu sebesar 500.000 dolar Singapura atau setara dengan Rp4,1 miliar sebagai salah satu upaya promosi pariwisata pada 2009. "`Fly on US` merupakan promosi terbesar on-line pertama dan menawarkan Rp4,1 miliar tiket ke Singapura," kata Chee.
Ia mengatakan, dana sejumlah itu ditawarkan dalam bentuk tiket gratis ke Singapura. Selain itu, pihaknya juga menawarkan 10.000 dolar Singapura dalam bentuk uang tunai untuk dapat dimenangkan setiap bulan.
STB sendiri sudah mendata sebanyak 2009 alasan yang ditawarkan untuk mengunjungi Singapura. Boleh jadi itulah keunikan yang ditawarkan negara itu sebagaimana jargonnya; Uniquely Singapore.
90 Juta Dolar Singapura
Pemerintah Singapura untuk kepentingan promosi wisata sudah menyiapkan dana sebesar 90 juta dolar Singapura atau sekitar Rp714,51 miliar.
"Untuk sepanjang tahun 2009 kami sudah menyiapkan dana sebesar 90 juta dolar Singapura untuk promosi wisata," kata Direktur Regional ASEAN (Island) and Oceania Singapore Tourism Board (STB), Chooi Yee Choong.
Ia mengatakan, angka itu memang sedikit menurun dibandingkan tahun lalu. Penurunan budget itu, menurut dia, terjadi karena terpaan krisis finansial global yang mau tidak mau mendorong pemerintah negeri itu untuk mengkoreksi angka anggaran.
"Kita tidak bisa mengelak dampak krisis finansial global. Namun tetap kami akan berupaya seoptimal mungkin untuk mengkampanyekan secara global wisata Singapura," katanya.
Tahun lalu, Singapura kebanjiran wisatawan mancanegara dan warga Indonesia menjadi penyumbang terbesar dari sisi asal negara pengunjung. Negara itu mencatatkan target jangka panjang untuk menarik sekitar 17 juta wisatawan hingga 2015. Turis sebanyak itu diyakini mampu menarik pendapatan hingga SGD 30 miliar atau setara dengan 22 miliar dolar AS.
Namun kini, tahun 2009 menjadi tahun yang sulit bagi pariwisata di Singapura akibat terjadinya krisis finansial global.
Tahun lalu target kedatangan pengunjung wisata bahkan tidak tercapai atau melorot 1,6 persen di bawah angka target yang ditetap 10,8 juta pengunjung. Oleh karena itu, pihaknya menurunkan target pada 2009 hanya sebesar 9,5 juta pengunjung.
"Namun kami optimistis jumlah pengunjung akan berkisar 9,5 juta hingga 11 juta pengunjung," katanya.
Jika Indonesia mampu melihat celah tersebut, sepertinya inilah saat untuk mengangkat kelebihunikan Indonesia kepada dunia.


;;
 
HUDI - Designer by Abdul Munir | Original Posting Fly Net 10